Rabu, September 18

Kau Bulan, Akulah Bumi

Ya... kamu itu bulan. Hanya berpendar dari cahaya matahari. Itulah Kelebihanmu yg kutau mempesona jika berpendar dalam malu. Diam saja pada porosmu hanya melempar senyum. Berubah bentuk mengikuti tanggal. Mungkin kau idaman dikala malam. Bersinar indah, apalagi purnama datang...ikut menyinari bumi bagai subuh remang-remang. Kau hanya pasif bulan. Tiada orang. Tiada oksigen bahkan air. 
Sungguh tak bisa aku kesana.

Aku adalah bumi. 
Begitu lincah.. Selalu berotasi. Walau seperti mengejarmu. Kamu tetap menjauh dari porosku. Aku terlalu agresif tak bisa mengimbangimu yang kalem. 

Walau aku tak bisa berpendar tapi aku ini planet hidup karna itulah kelebihanku. Kurasa aku dapat membawa mu ke sini. Ke bumi. Karna di sini semuanya dapat hidup. Aku lah sumber kehidupan. Mungkin kau bisa bercocok tanam disini. Karna aku beri kamu air. 

Sepertinya kita cocok. Itupun kalau kau bisa bertahan karna aku terlalu agresif. Tapi aku tak tau... Mungkin kau tak bisa berpendar lagi setelah disini. Itulah misteri, cinta kita.

0 komentar:

Posting Komentar