Senin, Desember 21

Sepatu Istri

Sepatu biasanya kita beli sesuai keperluan, karakter kita dan kecocokan. Sepatu yang nyaman akan menjadi sepatu favorit yang selalu kita pakai. 

Sebelumnya saya sudah menulis sebuah cerpen sepatu. Dimana sepatu yang kita suka sama seperti kita memilih cowok. 

Sebelumnya saya menulis kalau saya suka cowok memakai sepatu boot. Benar saja, saya kini memilih suami yang memakai sepatu boot. 

Tetapi oh tetapi, suami tidak suka dengan gaya sepatu saya sendiri. Nah... 

Menurut suami, sepatu itu sama seperti umur. Ya disesuaikanlah. Kalau dulu pakai sepatu sport atau teplek/flat, kini gaya berbeda sekali. 

Seperti menunaikan ibadah, keinginan suami menjadi favorit sekarang. Dia memilih sepatu apa yang cocok saya pakai. Begitu juga warna, sesuai dengan surah kitab tajul muluk. Wanita baik akan memilih warna yang tidak ngejreng dan berani. 

Begitulah suami saya. Pokoknya apa saja ikhlas supaya saya pantas menjadi seorang istri. 

Meskipun ada teman yang geleng-geleng melihat saya berpenampilan yang menurut dia tua. Tetapi lebih banyak teman yang mendukung saya berpenampilan sebagai seorang calon ibu. 

Meskipun kita merasa ini bukan gaya gue, atau nggak gue banget, tapi tuhan menjawab dia saya. Melalui suami saya berubah menjadi baik. 

Meskipun saya belum bisa jadi istri yang duduk manis di rumah, tetapi saya akan duduk manis di warkop. Hihihi

Pelan namun pasti. Besoklah duduk manis di rumah ya. Susah move on.