Rabu, Juli 2

Cerita Ade Groeng-groeng Kak Maulidar

Berbentuk bulat, berwarna kuning dan ditaburin potongan daun pandan. Bau gosong dari adonan telur membat kita segera membeli jajanan ini. Ade adalah penganan yang mulai menggeliat lagi namanya di pasar tradisional Groeng-groeng, Kabupaten Pidie, Aceh. Berbeda dengan ade Merdu di Pidie Jaya yang memiliki tekstur padat. Ade Groeng-groeng lebih lembut seperti makan asoekaya atau srikaya saja. 

Hanya bermodal Rp 30 ribu saja, kak Maulidar (29) dibantu sang suami dapat menghasilkan 15 pc ade. Memanfaatkan tapeeh atau kulit sabut kelapa sebagai bahan bakar murah dan mudah. 

Sehingga kak Maulidar dapat membawa pulang Rp 105 ribu sehari dari penjualan 15 pc tadi. Cukup buat tabungannya membangun rumah bersama suami. 
Groeng-groeng adalah pusat jajanan ketika sore, yang dinanti langanan setia. Mulai dari mie caluek, ade Groeng-groeng hingga timphan. Pasar ini melestarikan kembali kue tradisional Aceh yang mulai dilupakan. 

Kak maulidar sebenarnya meneruskan usaha ibunya yang dari kecil sudah jualan dengan harga Rp 3 ribu. Ini usaha turun temurun dari nenek hingga wawak ya. Mereka semua sudah pensiun. Tinggal ia penerus keluarga yang berjualan kue tradisional tersebut. 

Baru 10 tahun ia jualan, kini kak maulidar sudah pindah ke rumah sendiri yang awalnya tinggal bersama ibu. Sama dengan usia anaknya, usaha ini ia rintis dari nol. Ia dan suami sejak subuh bergelut dengan tebal ya asap tapeeh yang kadang sedikit basah. 

Kini hanya tiga orang tersisa yang berjualan ade dan penganan lainnya di pasar Groeng-groeng. Omset rata-rata diperoleh ibu-ibu ini Rp 600 ribu. Setelah belanja modal kue untuk besok dan belanja kebutuhan rumah, kak Maulidar dapat menabung uang bersih anatar Rp 150 hingga 200 ribu perhari. 

Jangan coba-coba membawa ade ini dalam waktu yang lama untuk dijadikan oleh-oleh. Ade harus dimakan hari itu juga, paling tidak hingga malam hari. Karena kak Maulidar tidak menggunakan pengawet agar kue tak cepat basi. Meski demikian, ade buatannya selalu diserbu dan cepat habis. Tidak hanya ade yang kenjadi kue incaran, kue tradisional lain seperti Timphan Bernee, Timphan Boh bi, Lughoek, Payeh Ruboeh dan kue Gleung. Semuanya disusun dalam satu tabsi klasik membuat kue-kue ini sangat memikat pembeli. 

Berikut resep Ade Groeng-groeng yang dishare sama kak Maulidar :
Untuk mendapatkan 15 pc Ade,
1. 1 kg tepung 
2. Telur 2 biji
3. Santan 3 kelapa 
4. Gula kurang dari sekilo