Jumat, Mei 9

Matinya Adat di Lumbung Padi

Meukring uroe tanda musem khueng. Meukuroeng buleun tanda ie raya. 
Keunoeng siblah tabu beu jareung, Keunoeng siekureung tabu beurata
Keunoeng tujoh jiet cit mantoeng, Keunong limong ulat dum seuba
***

Musim tanam kali ini, petani di Kemukiman Lamlhom, Kabupaten Aceh Besar membuat inovasi baru untuk menghindari padi dari hama pipit, 27 Januari 2014. Jaring terlihat menyelimuti permukaan sawah yang memakan biaya besar agar hasil panen maksimal. Musim tanam yang lalu, warga hanya membuat pengusiran menggunakan kantong plastik yang nyentrik yang diikat melintang dari ujung sawah. Bebunyian juga dirakit dari kaleng utuk mengahalau pipit.

Namun petani tidak mengeluh harus mengeluarkan biaya antara Rp1 juta hingga Rp3 juta untuk membeli jaring. Mereka berharap keuntungan akan didapat pada penen selanjutnya. Biarlah tahun ini mereka menutupi pembelian jaring tersebut. 

Aceh dengan adat yang kaya serasa mati dan sekarat. Dulu masyarakat percaya dengan metode kalender yang bergantung pada kondisi alam yang stabil. Kalender ini disebut Keuneunoeng.
 Dapat dihitung kesesuainnya kapan akan tanam dan kapan akan panen. Nantinya akan disesuaikan dengan iklim dan alam sekitar. Termasuk didalamnya kapan pipit mengeram yang nantina mjadi wKtu yang tepat untuk musim panen. 

Tidak hanya kalender, warga juga memiliki seseorang yang dipilih untuk menjadi keujruen blang. Tetua ini akan memimpin kebijakan dan aturan untuk sawah dan petani. Namun hanya posisi keujruen blang ini tidak dimiliki semua areal persawahan. 

Dari segi geografis, Kabupaten lain seperti pesisir timur tidak perlu ada pengusiran pipit. Karena hama yang menyerang hasil panen akan berbeda atau pun tidak ada hama sama sekali. 
Dari segi home range pipit, hewan ini menghuni pohon kelapa. Oleh sebab itu kawasan persawahan di desa ,,, tadi memang dikelilingi oleh pohon kelapa. 

Seharusnya kita peka terhadap lingkungan sekitar dan ada mahasiswa yang melakukan penelitian di desa tersebut. Seharusnya para ahli pertanian melihat perubahan yang terjadi pada desa tersebut. Melihat permasalahan ini meresahkan warga. 

Media massa harusnya mempublikasikan setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi di sekitar lingkungan kita. Agar para pakar melakukan tindakan agar dapat menyelesaikan permasalahan. 
Berikut dasar-dasar perhitungan keuneunong, yaitu rumus dasar perhitungan adalah angka 25 sedangkan perkaliannya adalah angka 2.

Contoh:
1. Bulan January dihitung bulan 1 dikali 2 = 2
25 dikurang 2 = 23 Jadi, bulan January kena (keunoeng) ………………………………….. 23
2. Bulan February dihitung bulan 2 dikali 2 = 4, 25 dikurang 4 = 21
Jadi, bulan February kena (keunoeng) …………………………………. 21
3. Bulan Maret dihitung bulan 3 dikali 2 = 6
25 dikurang 6 = 19
Jadi, bulan Maret kena (keunoeng) ……………………………………. 19
4. Bulan April dihitung bulan 4 dikali 2 = 8
25 dikurang 8 = 17
Jadi, bulan April kena (keunoeng) …………………………………….. 17
5. Bulan Mei dihitung bulan 5 dikali 2 = 10
25 dikurang 10 = 15 Jadi, bulan Mei kena (keunoeng) ……………………………………… 15
6. Bulan Juni dihitung bulan 6 dikali 2 = 12
25 dikurang 12 = 13
Jadi, bulan Juni kena (keunoeng) ……………………………………… 13
7. Bulan Juli dihitung bulan 7 dikali 2 = 14
25 dikurang 14 = 11 Jadi, bulan Juli kena (keunoeng) ……………………………………… 118.
Bulan Agustus dihitung bulan 8 dikali 2 = 16
25 dikurang 16 = 9 Jadi, bulan Agustus kena (keunoeng) ………………………………….. 9
9. Bulan September dihitung bulan 9 dikali 2 = 18
25 dikurang 18 = 7 Jadi, bulan September kena (keunoeng) ……………………………….. 7
10. Bulan Oktober dihitung bulan 10 dikali 2 = 20
25 dikurang 20 = 5 Jadi, bulan Oktober kena (keunoeng) ………………………………….. 5
11. Bulan November dihitung bulan 11 dikali 2 = 22
25 dikurang 22 = 3 Jadi, bulan November kena (keunoeng) ……………………………….. 3
12. Bulan Desember dihitung bulan 12 dikali 2 = 24
25 dikurang 24 = 1 Jadi, bulan Desember kena (keunoeng) …………………………………1


Dari berbagai sumber