Rabu, Januari 1

Magnet kantong

Sepatu merah memanggil manggil darindalam toko. Uang dikantong memang cukup untuk membuat aku nampak keren. Sneakers itu seperti sangat cocok di kakiku yang kurang ukuran. 

Undangan datang dari Pulo, acara maulid yang paling seru. Kita akan makan nasi kenduri lagi di atas ketinggian 85 meter. Ups.. Di sana seorang bayi pasti menantiku. Mulai kuingat-ingat keperluan yang mendesak untuknya. Aku harus beli. Tetapi uang sangat terbatas. 

Menurut intel pyong yang, istilah yang kupinjam dari sosial media temanku. Bayi lucu yang kehilangan ibu itu, sangat lesu. Ia tak dapat asi. Lalu harus kupikirkan suplemen apa yang dapat membuat orok ini lucu lagi. 

Aku berfikir. Tak dapat tidur. Insomnia lagi.

Barusan terfikir untuk meminta asi temanku yang baru memiliki bayi. Mungkin bisa aku bawakan ke pulau itu untuk si lucu. Cukupkah hanya sekali ?  Aku berfikir lagi. 
 []

0 komentar:

Posting Komentar