Sabtu, Januari 26

Sate Gurita Kuliner Sabang





“Sensasi kenyalnya, waktu dikunyah bumbu rasa manis khas pada gurita keluar dan bercampur dengan bumbu dagingnya keluar,” kata Netty, wisatawan dari Medan. Netty seorang mahasiswa di salah satu universitas di Medan  yang sedang libiran, tidak meninggalkani kesempatan untuk menikmati sate gurita khas Sabang. Pada kedatangannya yang kedua kali ke pulau Weh itu, ia mencari gerai sate dengan rasa yang paling mantap. “Saya bertanya pada orang Sabang dimana tempat jual sate gurita yang enak, sambil mencari-cari asap,” ungkapnya. Pada wisatanya yang pertama tahun 2011, Netty tidak menemukan sate seenak yang dijual di gerai Sate Ajo Minang Tanjung.

Sate gurita ini bisa dipadu dengan bumbu padang atau jawa. Jika anda penyuka pedas, sate ini akan lebih cocok jika dipadu dengan bumbu padang. Namun tidak mengurangi rasa nikmat, jika sate ini dimakan dengan bumbu Jawa untuk anda yang menyukai rasa manis. “Saya lebih suka pedas, karena manis sudah ada pada rasa gurita yang masih segar ini,” kata Netty. Sate gurita ini akan dipadu dengan lontong ketupat yang menemani rasa sate yang membuat anda kenyang. Setiap porsinya terdapat 10 tusuk sate dengan rasa khas resep Minang turun temurun keluarga Ajo.

Ajo mengaku tidak ada resep khusus untuk melembutkan kenyalnya daging gurita. Ia hanya merebus cumi besar ini hampir dua jam lamanya. Saat merebus Ajo hanya menambahkan bumbu yang ia racik dari bawang merah, bawang putih dan cabe. Setelah dipotong-potong barulah ia membubuhkan kunyit sebagai pewarna dan rasa tambahan agar tidak berwarna pucat. Ajo mengatakan, bau amis pada gurita tersebut bisa dihilangkan dengan bawang putih dan kunyit.

Gerai Sate Ajo ini terletak di depan Pelabuhan Kota Sabang  adalah salah satu sate gurita paling nikmat versi wisatawan. Ajo mengaku wisatawan memang mencari sate gurita setiap berkunjung ke Sabang. “Wisatawan bilang, mereka tau dari internet,” akunya. Selain di Pelanuhan Kota Sabang, Ajo juga membuka cabang di Pusat jajanan selera Rakyat (Pujasera) Sabang.


Ajo nama sapaan Mukhnizen bermarga Tanjung ini, sudah berjualan sate gurita sejak tahun 2000 di Sabang. Ia berencana akan membuka cabang di Wisata Kuliner Sabang tidak lama lagi yang memang sudah buka sejak Visit Aceh 2013. Selain itu, ia juga sedang mencari pather yang menjual sate gurita di Iboih. Mengingat di Iboih adalah tujuan dan pusat wisata bahari di Pulau Weh.

Netty yang mendengarkan rencana ini ikut sepakat dengan Ide Ajo untuk berbisnis di Iboih. “Disana tidak ada jajanan khas. Mereka nyaman sendiri dan tidak berfikir inovasi untuk wisatawan,” Kata mahasiswa yang suka wisata kuliner ini. Ia mengaku tidak betah lama-lama di Iboih atau Gapang karena tidak ada kuliner di sana. Ia mengaku harus turun ke Sabang kalau sudah malam untuk cari makanan, atau ia terpaksa menyewa kamar di kota Sabang.

Namun ada juga penduduk Pulau Weh yang datang Jauh-jauh untuk membeli sate milik Ajo ke Kota Sabang. Langganan Ajo bukan hanya penduduk kota saja, ad yang datang dari Balohan, Kenekai bahkan tamu yang menginap di Sumur Tiga. Abu Bakar, seorang bapak yang sengaja datang dari Balohan untuk membeli sate gurita kesukaan anaknya. Ia rela mengedarai sepeda motor menembus malam demi sate gurita Ajo.  Abu Bakar suka menganti-ganti bumbu antara bumbu Jawa atau Padang.

Demikian juga dengan Netty yang ingin kembali lagi ke Kota Sabang untuk menikmati khas rasa sate gurita yang hanya ada di Kota ini. “Sekarang di mata saya, Pulau Weh punya daya tarik lain selain menyelam. Sate gurita kenyal nikmat juga memanggil-manggil saya kembali lagi ke Sabang.”

0 komentar:

Posting Komentar