Rabu, Agustus 21

imajinasi gagal

Kenapa kopi? Kafein yang terkandung membuat jantung berpacu lebih cepat. Sama saat aku berjumpa denganmu, detak jantung tak seperti biasa. Aku gundah dan salah tingkah.

Setelah menghabiskan segelas kopi, kita akan terjaga lebih lama. Aku sering jet-Lag setelah bertemu lelaki tu. Halayan memenuhi ruang kamar untuk menunggu kantuk yang tak kunjung datang. Aku insomnia malam itu. 

Belum lagi perutku yang kacau karena kopi tak diinginkan asam lambungku yang kumat. Kau wahai lelaki, nikmat sekaligus muzarat yang harus kunikmati keduanya sebagai akibat. 

Mengapa kau kopi? Kau itu candu, hari diawali dengan pahitmu yang kelam. Kadang harus melewatkan malam untuk menikmatimu saat hari baru dimulai. Aromamu yang melayang diantara partikel udara merangsang syaraf untuk terjaga. Kau membangunkan hasrat pada jiwaku yang terlelap. Saatnya aku bangkit untuk menyeduh dan menegukmu. 

Wahai lelaki... Kau ada dalam darah sejak pagi itu, DNA ku telah berubah dengan campuran kafeinmu yang tak hanya ada dalam darah saja. Hingga prilaku kini lebih girang, lebih charming kata orang sejak kandunganmu bersimultan dalam aliran darah di tubuhku. 

Jika kau tak ada, sama saja tidak meminum kopi. Bayangkan jika kita meniadakan kebiasan yang sudah menjadi rutin yang mendarah dalam setiap pembuluh. Jika memang kau tak tiada, aku terus lelap, aku layu dan detakku melemah. Udara kering dan hampa dalam ruang kamar ini. 

Intinya, love and coffee are the best when they are hot. Jangan biarkan kopimu dingin dalam cangkir yang menampung banyak cinta di sana. Jangan biarkan jiwamu sepi tanpa kopi. 

Terkandang aku ingin cepat pulang hanya untuk menikmatimu sambil termenung didepan jendela. Hanya kopi dan jendela yang dapat mengantarkanku dimanapun kau berada. 



0 komentar:

Posting Komentar