Jika engkau penulis, aku tak ingin lagi menjadi pensil.aku ingin bersandar pada imaginasi yang kau mainkan didalam otakmu. Saat kau sedang terpejam aku akan terus bermain menjadi inspirasi yang akan memperkaya tulisanmu.
Engkau bagai teh diincar setiap pagi. Dipuji dan dikenalkan pada tamu. Aku hanya ingin menjadi kantung teh celupmu. Agar, saat kau dibuang mereka kau tidak sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar