Rabu, Oktober 9

Stunting Masalah Kesehatan Menggangu Pertumbuhan


Kita sering bertanya, mengapa saya pendek dari teman-teman seusia? mengapa saya mudah sakit? mengapa saya kurang cerdas dan tidak pinter? Sadarkah kalau sebenarnya kita mengalami stunting.



Stunting mengindikasikan adanya masalah gizi kronis, yang berasal dari kompleks faktor termasuk gizi ibu kurang maksimum selama kehamilan, menyusui tidak pantas praktek serta kemiskinan.
Stunting terus menjadi tantangan bagi Indonesia . kita adalah negara mengalami stunting pada peringkat kelima terbesar dengan jumlah anak-anak berusia di bawah 5 tahun yang sedang atau parah terhambat  masa pertumbuhannya.

Konsekuensi dari stunting bisa sangat besar yaitu kemampuan belajar terganggu, pertumbuhan goya, dan produktivitas yang rendah di kemudian hari. Anak-anak yang kekurangan gizi memiliki kesempatan lebih rendah untuk bertahan hidup dibandingkan dengan orang lain yang memiliki status gizi yang baik. Mereka berada pada risiko lebih tinggi menderita penyakit menular, yang akan merusak fungsi kognitif mereka.




Perilaku orang tua memberi pengaruh bagi perkembangan tumbuh anak. Pemberian makanan tambahan pada anak usia 0-6 bulan seperti pisang adalah salah.  Tidak hanya bayi yang sudah lahir, sebelum kita dilahirkan pun kita sudah membentuk fisik di dalam janin sang ibu. Ibu seharusnya mengkonsumsi 90 tablet FE (zat besi dan suplemen asam folat) salama ia hamil 9 bulan. Terkadang sang ibu mual saat mengkonsumsi, namun jangan lantas menghentikannya.

Setelah melahirkan, ibu langsung memberikan kolostrum kepada bayi dalam waktu satu jam. Kolustrum merupakan susu pertama setelah setelah melahirkan yang berwarna kuning pekat. Namun kebiasaan di Aceh (setahu saya) ibu-ibu membuang susu ini. Padahal cairan ini sangat berguna untuk mencegah anak rentang terkena penyakit. Perusahaan susu formula pun mulai membuat produk dengan nama kolostrum karena memang kandungannya sangat baik untuk bayi. Namun ASI tidak dapat ditandingi khasiatnya oleh produk buatan manapun.

Saya seorang yang mengalami stunting tidak ingin anak saya mengalami masalah kesehatan yang sama. Generasi penerus harus lebih baik dari sebelumnya.





Aceh merupakan propinsi terkaya ketiga di Indonesia, tetapi peringkat kelima termiskin. Ini menjadi pengaruh dan faktor untuk mencegah stunting. Tercatat dalam hasil survey yang dilakukan Unicef adn Universitas Indonesia, tiga kabupaten di Aceh yang tinggi mengalami stunting pada anak. Aceh Jaya, Aceh Timur dan Aceh Besar.



Kita dapat mengurangi stunting dari sekarang dengan mengubah perilaku kebiasaan yang salah saat hamil dan menyusui. Hanya dengan mengkonsumsi tablet FE yang gratis dari puskesmas dan memberikan ASI ekslusif kepada bayi usia 0-6 bulan.

Pemerintah Indonesia sedang menjalankan Program Keluarga Harapan (PHK), dengan memberikan uang tunai kepada ibu dan anak. Setiap ibu dan anak mendapatkan Rp1 juta untuk perbaikan gizi. Sehingga target MDG’S cepat tercapai untuk menaikkan stutus Indonesia menjadi Negara berkembang.


Diperkirakan 7.688.000 anak terhambat. Semua provinsi di Indonesia masih memiliki persentase lebih tinggi Stunting dibandingkan dengan standar WHO 20 % dari masalah kesehatan masyarakat dengan nasional prevalensi 35,6 % (Riset Kesehatan Dasar, 2010). Oleh karena itu, Departemen Kesehatan (Depkes) termasuk pengerdilan sebagai salah satu Prioritas Kesehatan 2010-2014, menargetkan penurunan dari 36,8 % sampai kurang dari 32 %.


Laporan UNICEF pada Anak dan Nutrisi Ibu adalah Sebuah Kelangsungan Hidup dan Pembangunan Prioritas (2009), menunjukkan bahwa di negara berkembang jumlah anak di bawah 5 tahun yang terhambat dekat 200 juta. Dua puluh empat negara menanggung 80 % dari negara-negara berkembang dengan beban stunting, termasuk Indonesia. 90 % dari negara-negara berkembang yang kronis anak kurang gizi (stunted) hidup di Asia dan Afrika. Tingkat stunting di Asia sangat mengkhawatirkan (36 %), khususnya di Asia Selatan di mana sekitar setengah dari anak-anak terhambat pertumbuhan.[]




0 komentar:

Posting Komentar