Kamis, Februari 28

Melukis untuk pria buta


Bulan ini akan berakhir dengan senyuman. Genap sepurnama aku bersamamu. Tak dapat kusampaikan dengan bahasa tubuh bahagia ini. Segalanya harus kuucapkan. Setiap perasaan yang kutulis dengan brailler dan kau harus merabanya. Mencintai seseorang dengan kekurangannya adalah anugerah yang tak kusangka. aku belajar memaknai hidup. Hidup yang kau titipkan padaku.

Untungnya aku seorang pendongeng yang me-nina bobokkan setiap malammu. Aku menciptakan imajinasi yang mudah kau pahami. Aku juga mencari diksi cinta yang mudah kau mengerti. Aku akan bersabar jika kau belum mengerti maksud hatiku yang berat ini. Walau kau sering mengeluh, jika tak dapat membayangkan pandanganku saat ini.

Huruf brailer yang kau ajarkan hampir rampung kupelajari. Namun aku ingin melukiskan hatiku dengan huruf ini. Sudah sebulan aku belum memulai lukisan perasaanku. Hanya berkutat dengan tulisan seperti keinginanmu. Padahal aku juga punya misi untuk lebih membuat kau bahagia. 

Aku takkan menyerah hingga kau dapat melihat dengan hati nuranimu. Lukisan ini tentang kisahku, kisah kita dimasa depan. Dimana anak anak kecil yang selama ini hanya kau dengarkan gelak mereka. Hanya kau raba wajah mereka. Lukisan ini lah yang akan membuka pintu hatimu menuju maksudku.

Jika kita berhasil menyamakan imajisi dalam lukisanku, kelak, mungkin kau akan dapat melihat. Jika tidak, ada perempuan lain yang akan membimbingmu melihat lukisanku. Tak mengapa.

Hingga saat ini, cukuplah kau raba saja dongengku setiap hari pada huruf timbul di dalam diariku. Jika aku tak lelah, akan kubacakan sedikit cerita tentang gadis langit yang rindu hujan. Asalkan suaraku dapat mengantarkan mu terlelap dan memimpikan aku.

Semua yang kau butuhkan katakan padaku. Begitu cara aku mencintaimu. 


0 komentar:

Posting Komentar